SEBUAH INVESTIGASI YANG
MASIH TERUS BERLANGSUNG
Informasi-informasi pada artikel ini penulis dapatkan dari teman-teman komunitas pemerhati UFO yaitu A., D. dan F.B. pada tahun 2013 secara terpisah namun informasinya mirip-mirip yaitu ada UFO jatuh dan dievakuasi di Tapos Bogor. Kemudian pada tahun 2021 penulis menulis lagi artikel yang sama di grup Facebook Beta Ufo dan mendapatkan beberapa informasi baru antara lain mengenai jatuhnya UFO di Kepulauan Seribu dan dievakuasi oleh TNI AL. Menanggapi informasi ini, salahsatu pemerhati UFO berinisial "RC" yang mengaku berlatarbelakang intelijen melakukan penelusuran di MenHanKam RI dan mengungkapkan beberapa informasi sangat menarik. Yang dirasa janggal, baik "RC" maupun kontaknya di MenHanKam dikabarkan meninggal beberapa bulan kemudian, dengan penyebab yang menimbulkan kecurigaan. Berikut ini uraian kejadian tersebut dari narasumber:
Ada sebuah
lobang besar pada piring terbang tersebut (kemungkinan karena pertempuran
dan/atau akibat jatuh ke laut).
Sebuah tim
personil militer dari TNI-AL akhirnya mengevakuasi UFO tersebut dari laut
sampai dengan Pondok Dayung. Kemudian tim personil militer dari TNI-AD mengevakuasi UFO tersebut ke Tapos Bogor, Jawa Barat. Rombongan personil militer TNI-AD yang mengangkut
UFO tersebut sampai di Tapos Bogor pada hari Minggu tanggal 13 April 1997
sekitar pukul 21:00 WIB.
Di
dalam ufo tersebut terdapat 2 jasad alien. Alien tersebut mirip dengan tipe small grey alien. Diperkirakan ada satu yang berjenis kelamin pria dan satu lagi yang
berjenis kelamin wanita (ini berdasarkan asumsi bahwa organ yang diperkirakan
adalah alat kelamin memang berbeda bentuk). Sistem biologis penunjang kehidupan
alien tersebut diperkirakan lebih mirip dengan tanaman.
Otopsi
terhadap alien-alien tersebut dilakukan oleh seorang dokter militer dengan
pangkat mayor (pada waktu itu). Lokasi tempat otopsi adalah di sebuah pavilion
(saat itu) di samping sebuah pendopo besar di situs Tapos Bogor Jawa barat.
Otopsi mulai dilakukan pada hari Minggu 13 April 1997 sekitar pukul 22.00 WIB.
Otopsi baru selesai pada hari Senin 14 April 1997 sekitar pukul 01.00 WIB.
Operasi
militer tersebut diperkirakan bernama Proyek NAA89 dan dipimpin langsung oleh
Menteri Pertahanan dan Keamanan pada waktu itu.
Tidak ada
informasi mengenai besar ukuran ufo tersebut namun tim personil militer TNI-AD menggunakan multi axel
hydraulic trailer untuk mengangkut ufo tersebut.
Pada
saat operasi berlangsung pada hari minggu tanggal 13 April 1997 listrik di
pulau jawa dan bali dipadamkan secara sengaja agar bisa menutupi keberadaan UFO pada saat diangkut.
Setelah
operasi selesai situsTapos disterilisasi sehingga sekarang sudah tidak ada
apa-apa lagi di sana.
Pemerintah Amerika Serikat menginginkan UFO dan alien tersebut. Namun Presiden Soeharto
menolak permintaan awal tersebut. Namun
akhirnya bagian dalam dari UFO diberikan juga kepada pemerintah Amerika Serikat
sebagai bagian dari sebuah negosiasi. Namun demikian bagian luar dari UFO (badan) tetap disimpan disuatu tempat yang dirahasiakan (alm. R.C. berspekulasi bahwa
tempat yang dimaksud adalah daerah Puspiptek Serpong karena selain merupakan pusat
riset juga dekat dengan Kompi NuBika Zeni TNI-AD, sumber informan yang diwawancarai alm. R.C. berada dalam tim personil militer TNI-AD yang mengawal jasad-jasad alien dan tidak mengetahui mengenai lokasi UFO tersebut).
Kedua jasad
alien dibawa ke pulau Nusa Kambangan Jawa Tengah oleh suatu tim personil militer TNI-AD pada hari Senin 14 April 1997
sekitar pukul 02.30 WIB. Tim personil militer TNI-AD tersebut tiba di pulau Nusa Kambangan pada hari Senin 14
April 1997 sekitar pukul 11.00 WIB. Kedua buah jasad alien tersebut akhirnya
disimpan di sebuah tempat rahasia di basemen ruangan bawah tanah di pulau
Nusakambangan, Jawa Tengah. Tim personil militer TNI-AD tersebut akhirnya kembali
ke Jakarta pada hari Senin 14 April 1997 sekitar pukul 15.30 WIB.